Rumah ini dibangun di atas taman, di samping sebuah hunian bergaya kolonial tua di Cipete, Jakarta Selatan.Berdasarkan permintaan klien, paviliun dibangun dengan perpustakaan dan kamar tidur. Rumah ini dirancang dengan sentuhan hangat, yang selaras dengan tempat tinggal utama yang terhubung melalui koridor belakang.
Plot lebar 6m persegi yang sempit menghasilkan bentuk tipis dan memanjang, dengan bukaan maksimum untuk cahaya dan aliran udara agar bisa masuk ke dalam bangunan. Kami memanfaatkan kebun dan area terbuka sebagai transisi dan jalur untuk menghubungkan dan menyatukan gedung baru dengan rumah utama. Warna yang kontras dan bahan penutupan dengan semen digunakan untuk menciptakan nuansa alami rumah, serta dikombinasikan dengan perabotan kayu jati tua milik klien.
Halaman dengan pepohonan tak harus berada di depan rumah. Di belakang atau tengah rumah pun juga ide bagus karena membawa unsur alam ke dalam hunian. Pilihan tanaman bisa perdu atau yang masih muda. Kebun kecil ini akan menjadi pemandangan saat berjalan dari ruang satu ke yang lainnya.
Sebagian rumah tetap menonjolkan gaya batu bata yang klasik namun tetap indah di masa modern ini. Sisa inding dan lantai terlihat hanya dilapisi semen, benar-benar menunjukkan gaya pedesaan.
Dinding pada lorong dibentuk lubang-lubang kecil akan menjadi pintu masuk bagi cahaya. Meski terkesan tertutup, tetap akan ada sedikit penerangan yang masuk. Ini memberikan kesan hangat, namun tidak sampai panas.
Jendela dan pintu semuanya dari kayu di pinggirannya dan memilih menggunakan kaca hampir di sekeliling ruangan. Ini membuat cahaya matahari bisa dengan bebas masuk, sehingga penerangan tambahan di siang hari sungguh tak diperlukan.
Dinding dirancang agar bisa dibuka dan ditutup seperti jendela. Saat ingin menikmati angin sepoi-sepoi ketika membaca buku, cukup buka salah satu. Dan saat angin malam terlalu dingin, deretan pintu ini bisa ditutup dan berfungsi kembali menjadi dinding.
Menaiki lantai dua, terlihat dinding berwarna merah yang berbahan batu bata dan langsung menarik perhatian. Sisa dinding dibiarkan kosong dan berwarna polos. Membuat suasana ruangan ini tidak terlalu berat dan gelap. Warnanya sangat kontras dengan kayu yang digunakan untuk anak tangga. Cantik!
Meski rumah ini bergaya pedesaan, namun kamar mandi di dalamnya sudah didesain secara modern dengan toilet duduk dan shower berpintu kaca. Modelnya sederhana sesuai fungsinya, namun bersih dan sangat nyaman. Di bawah wastafel terlihat dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan sehingga ruangan tidak sempit.